Kamis, 23 Desember 2010

Lecutan Api Kebangkitan

Entah mengapa kata-kata "lecutan api kebangkitan" terasa meneduhkan, apalagi jika sudah dikaitkan dengan Daurah Marhalah 1 KAMMI ITB, apalagi jika sudah dikaitkan dengan semangat dan perjuangan teman-teman panitia Daurah dalam mempersiapkan acara yang sangat spesial dan dalam penghayatan ini, apalagi jika sudah dikaitkan dengan teman-teman peserta Daurah Marhalah 17-19 Desember, beberapa hari kemaren.. saya yakin, pada setiap fragment kegiatan ini ada keringat dan perjuangan sahabat ikhwah fillah panitia, baik mereka yang terlibat penuh dalam Daurah ini, atau mereka yang hanya sebahagiannya terlibat sebab ada agenda lain juga yang memisahkan mereka dengan dinding daurah Marhalah 1 ini, ada perjuangan dan ikrar ikrar tulus dan suci dari panitia dan peserta pada hari terakhir Daurah Marhalah 1 ini..

Istilah lecutan Api Kebangkitan ini pertama kalinya digulirkan oleh Al-Akh aktifits KAMMI ITB dalam sebuah blognya yang tidak mau disebutkan namanya secara mendetail dan lengkap, khawatir mengurangi kadar keikhlasan dan ketawadluannya, kata beliau sih gitu.. memang ada2 saja Al-Akh ini, selalu ada canda tawa jika sudah berbicara dengan beliau.. temannya sempat bertanya kepada beliau, mengapa antum masih bertahan di KAMMI, yang notabene pergerakan mahasiswa yang tergolong sering turun ke jalan-jalan, mengaspirasikan dan mengapresiasikan kehendak nuraninya dan mengoreksi sikap-sikap pragmatisme yang dilakukan oleh pemerintah, birokrat, para pemimpin, para pengambil kebijakan, para aktor dan aktris publik figur yang nyeleneh, dan seterusnya, dan sebagainya.. Al-Akh ini pun sering tersenyum dengan tulus, lalu menjelaskan sedikit demi sedikit tentang KAMMI, terlebih KAMMI ITB yang memang unik dan identik dengan gerakan kemadiriannya itu..

Baiklah, saya yang menulis tulisan ini memberanikan diri bertanya lebih banyak tentang istilah "lecutan Api Kebangkitan" ini kepada Al-Akh,, lagi-lagi saya bisa melihat bagaimana beliau dengan tulusnya tersenyum dan menyapa dalam pelan, menjelaskan sedikit tentang istilah diatas.. maka kata beliau, lecutan Api kebangkitan merupakan agenda penting dan mendasar dalam mengkonstruk ulang dan mendesain arah gerakan KAMMI kedepan, suatu agenda dimana peletakan pondasi merupakan  sasaran yang diprioritaskan, suatu agenda dimana melengkapi sarana dan prasarana da'wah yang diikuti dengan pengenalan gerakan da'wah kepada masyarakat kampus adalah upaya penting juga, terlebih jika dikaitkan dengan kegiatan yang telah KAMMI Komisariat ITB laksanakan, yakni, keinginan beliau agar para aktifis KAMMI lebih semangat lagi dan bersatu dalam upaya memenangkan da'wah islam dimanapun, kapanpun, dalam wilayah apapun, sampai detik-detik terakhir napas kita.. Sungguh sangat dalam maksud dan harapan pencapaian dari istilah ini, sangat mulia, membutuhkan banyak waktu dan tenaga, perlu kesabaran dan jiwa siap berjuang tanpa lelah..

Beliau menuturkan, bahwa Lecutan Api Kebangkitan didedikasikan juga kepada para pengurus KAMMI Komisariat ITB, dengan sangat berharapnya pada tuhannya beliau berharap agar pengurus bisa bertambah loyalitas dan komitmennya terhadap islam, terhadap jama'ah, terhadap KAMMI.. Lecutan Api Kebangkitan ini pun didedikasikan kepada para Alumni KAMMI ITB yang sudah sangat banyak perhatian dan bantuan mereka dalam memantau, memberi masukan dan nasihat, memberi arahan dan penjelasan tentang KAMMI dan bagaimana strategisasi sukses da'wah kampus melalui KAMMI.. memang da'wah bersama KAMMI bukanlah berarti menafikan da'wah melalui sarana da'wah yang lain.. KAMMI sangat mengapresiasi upaya-upaya da'wah baik melalui lembaga da'wah, gerakan da'wah mahasiswa, kajian kajian keislaman, maupun dalam hal media pers dan berbagai publikasi yang ditujukan untuk syiar islam dan da'wah kampus..

Sering bertanya sendiri, mengapa beliau lebih menyukai istilah "Lecutan Api Kebangkitan", mengapa tidak istilah-istilah yang diambil dari Al-Qur'an saja, atau istilah-istilah baku dari gerakan da'wah tarbiyah, atau istilah-istilah kekampusan yang pastinya sudah tidak asing lagi untuk didengar dan dicerna.. Nah, karena sedikit agak tanggung juga, saya tanyakan juga hal ini kepada Al-Akh ini tenang alsana beliau lebih suka menyukai istilah ini, beliau mengatakan bahwa istilah ini sudah banyak mengispirasi beliau dalam berjuang disamping ingin mengokohkan komitmen diri agar tegar berada di jalan da'wah ini, agar siap menghadapi benturan-benturan didalamnya, agar siap dengan segala kemungkinan-kemungkinan tersulit yang akan dihadapi dalam da'wah kampus kita ini, agar kita lebih siap membangun mentalitas pejuang sejati, mentalitas yang ditumbukan dengan nalar wahyu dan dialektika kefahaman terhadap ilmu dan perangkat-perangkat tarbawiyahnya... Ah, saya yang bertanya terkadang tidak bisa memahami kemana arah pikiran dan maksud dari kata-kata beliau ini, sedikitpun tidak bisa menebak akan kemana arah pembicaran beliau ini, yang pasti beliau adalah termasuk orang yang saya kagumi, dan InsyaAllah, semoga beliau tetap ditempatkan pada barisan da'wah yang terdepan dalam da'wah ini, shaff terdepan yang akan siap berhadapan dengan berbagai pihak musuh, cukup dengan kekuatan iman dan ukhuwah, maka kita (kata beliau) akan bisa meraih kemenangann demi kemenangan..

Di penghujung jawaban beliau, beliau memberi tafsir tersendiri tentang istilah "Lecutan Api Kebangkitan" ini untuk beliau sendiri, bahwa dengan istilah ini, beliau semakin bertambah semangat dan ingin senantiasa belajar tentang Al-Islam, ingin lebih banyak membaca, lebih banyak menulis, lebih banyak mendengarkan dibanding berbicara, lebih banyak memahami da'wah terlebih dahulu lalu kemudian mengaplikasikannya dengan tingkat kefahaman yang utuh, tidak setengah-setengah, dan sebagainya.. beliau dengan tokoh idolanya adalah Sayyid Quthb dan bercita-cita ingin berjihad sampai titik nafas penghabisan, beliau dengan tokoh idealnya adalah Hasan Al-bana sang Mu'asis abad ke-20, beliau dengan yang sangat mengagungkan Rasulullah sebagai Qudwah Hasanahnya dalam beramal, berahlak, dan beribadah, dan seterusnya, sampai-sampai tanpa disadari menyadarkan kita bahwa sisi-sisi kemanusiaan kita memang cenderung menyukai hal-hal yang sifatnya inspiratif, menyukai keberhasilan-keberhasilan yang dilatar belakangi dengan ghirah semangat juang yang tinggi dalam menggapai kesuksesan yang gilang gemilang ini...

Di akhir kata, beliau berpesan kepada penulis (yang juga seperti beliau, adalah pengurus KAMMI ITB) agar sedapat mungkin tetap bertahan di jalan da'wah ini, agar siap menghadapi berbagai kemungkinan tersulit yang akan terjadi, menasehati agar lebih banyak bersabar dibandingkan mengeluh, lebih banyak bersikap tawadlu dan istiqomah dibanding sikap sombong dan plin-plan, lebih banyak mengarahkan umat dan mad'u da'wah agar mereka mengenal Islam lebih dalam, mengenal akhlakul Islamiyyah, mengenal paradigma berpikir orang-orang salafus Shaleh, mengenal metode pendekatan da'wah yang komprhensif dan dinamis, lebih banyak mengarahkan agar kita bisa lebih banyak bertahan dalam kondisi penguatan pondasi (ta'sis) sekarang-sekarang ini, lebih banyak upaya menyempitkan front peperangan dan siap meluaskan front-front perdamaian dan kolektifitas keummatan..

semoga, lecutan Api Kebangkitan yang sedang menyala ini, meskipun kecil, akan senantiasa menyala dalam sanubari kita, akan senantiasa memancar dalam pribadi muslim (syakhsiyah islamiyah), akan senantiasa menghangatkan rumah amal kita, akan senantiasa menambah Ruh jihad kita dalam berjuang, tegar di jalan da'wah.. lagi-lagi, Api Kebangkitan yang sudah dinyalakan oleh generasi pendahulu kita, mestilah dijaga nyalanya, mestilah diperbanyak perapianya, lebih siap dijaga nyala apinya agar tidak mudah padam dan mati, agar tidak membakar... Api Kebangkitan yang sedang melecut ini tidaklah membakar, ia akan menghangatkan kita yang sedang dalam kondisi kedinginan, akan menghangatkan barisan-barisan lesu agae mereka bertambah sikap dan jiwa patriotismenya untuk lebih siap berjuang di jalan da'awiy.. semoga kita senantiasa dalam upaya perbaikan,dalam upaya peningkatan kualitas diri dan jama'ah, untuk jama'ah yang lebih baik dengan menjunjung nilai-nilai keimanan dan ukhuwah yang menyala-nyala... Lecutan Api Kebangkitan ini saya dedikasikan teruntuk Alumni KAMMI ITB, teruntuk Pengurus KAMMI ITB, teruntuk teman-teman KAMMI yang banyak membantu tegaknya bangunan da'wah KAMMI di ITB ini, teruntuk sahabat panita dan peserta Daurah Marhalah 1 KAMMI ITB 17-19 Desember 2010.. semoga Allah selalu menjaga kita dalam jama'ah ini..

0 komentar:

:10 :11 :12 :13 :14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39
Get this widget

Posting Komentar

Silahkan Dikomentari....